Dunia  

Lebih dari 1.500 Narapidana Melarikan Diri dari Penjara Mozambik dalam Kericuhan Pasca Pemilu

Lebih dari 1.500 Narapidana Melarikan Diri dari Penjara Mozambik dalam Kericuhan Pasca Pemilu

Kerusuhan di Penjara Maputo: Lebih dari 1.500 Tahanan Melarikan Diri

Pada hari Rabu, 25 Desember, Maputo diguncang oleh kerusuhan yang mengakibatkan lebih dari 1.500 tahanan melarikan diri dari penjara. Kejadian ini dipicu oleh konfirmasi kontroversial atas kemenangan Partai Frelimo dalam pemilu yang baru-baru ini diadakan.

Keadaan di Penjara Maputo

Kepala Kepolisian Mozambik, Bernardino Rafael, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.534 tahanan melarikan diri dari penjara dengan keamanan tinggi yang terletak sekitar 15 kilometer dari ibu kota. Dalam insiden ini, 33 orang tewas dan 15 orang lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan petugas penjara. Operasi pencarian yang dilakukan oleh aparat keamanan berhasil menangkap sekitar 150 buronan.

Hubungan dengan Konflik Pasca Pemilu

Sebagian besar tahanan yang melarikan diri terkait dengan kelompok bersenjata yang bertanggung jawab atas kerusuhan pasca pemilu dan serangan di provinsi Cabo Delgado selama tujuh tahun terakhir. Pengunjuk rasa yang protes terhadap hasil pemilu mendekati lembaga pemasyarakatan, menciptakan kebingungan dan memicu kerusuhan di dalam penjara.

Konfirmasi Kemenangan Partai Frelimo

Pada Senin, 23 Desember, Pengadilan tertinggi Mozambik mengkonfirmasi kemenangan Partai Frelimo dalam pemilihan presiden yang diselenggarakan pada 9 Oktober. Partai yang telah berkuasa sejak tahun 1975 ini memenangkan pemilu dengan persentase suara yang signifikan, meskipun banyak pihak mengklaim adanya kecurangan.

Kerusuhan dan Aksi Vandalisme

Pasca konfirmasi kemenangan Partai Frelimo, kerusuhan terus terjadi di Maputo. Massa yang marah tidak hanya merobohkan tembok penjara untuk membebaskan tahanan, tetapi juga melakukan aksi vandalisme di berbagai tempat. Toko-toko, bangunan, ambulans, apotik, dan tempat usaha lainnya menjadi sasaran dari aksi kekerasan tersebut.

Perselisihan Politik dan Kekerasan

Pemimpin oposisi, Venancio Mondlane, mengeklaim bahwa pemilu telah dicurangi, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya kekerasan di kalangan pendukung partai yang bersaing. Meskipun pengadilan memutuskan untuk tetap mengkonfirmasi hasil pemilu yang dimenangkan oleh Partai Frelimo, namun ketegangan politik terus memanas di Mozambik.

Dampak Kerusuhan Pasca Pemilu

Menurut laporan beberapa LSM, kerusuhan pasca pemilu telah menewaskan setidaknya 150 orang. Kondisi ini menunjukkan betapa tegangnya situasi politik di Mozambik dan perlunya upaya untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di negara ini.

Demikianlah gambaran singkat tentang kerusuhan di penjara Maputo dan konflik politik yang terjadi di Mozambik. Semoga keadaan dapat segera mereda dan perdamaian kembali terwujud di negara ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *