Dunia  

Tragedi Kematian Bayi Palestina karena Kedinginan di Tenda Pengungsian

Tragedi Kematian Bayi Palestina karena Kedinginan di Tenda Pengungsian

Tragedi Bayi Meninggal karena Kedinginan di Jalur Gaza

Tragedi yang mengguncang Jalur Gaza terjadi minggu ini ketika tiga bayi meninggal kedinginan akibat tidur di tenda-tenda pengungsian. Suhu mencapai titik terendah 13 derajat Celsius, menyebabkan kondisi hipotermia yang mengancam nyawa mereka.

Korban yang Tidak Bersalah

Tiga bayi yang menjadi korban adalah Sila Mahmoud Al-Faseeh (21 hari), seorang bayi berusia satu bulan, dan seorang bayi lainnya yang baru berusia tiga hari. Mereka semua dilahirkan tanpa masalah kesehatan, namun nasib tragis menimpa mereka karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Keputusan Sulit

Keluarga Al-Faseeh terpaksa tinggal di tenda di daerah pesisir Muwasi, Khan Younis, setelah mengungsi dari Kota Gaza. Ayah Sila, Mahmoud Al Faseeh, mengungkapkan kesedihannya karena tidak mampu memberikan perlindungan yang cukup untuk bayinya. Meskipun telah membungkus Sila dengan selimut, tetapi suhu udara yang dingin dan lantai tanah yang juga dingin membuatnya sulit untuk tetap hangat.

Video Viral

Sebuah video yang diunggah oleh Muneer Al-Boursh menunjukkan kondisi terkini Sila yang terbungkus selimut. Wajahnya pucat membiru dan bibirnya membeku, menunjukkan betapa parahnya kondisinya. Bayi itu hidup dengan susu formula yang hampir tidak mencukupi karena ibunya mengalami kekurangan gizi dan tidak mampu menyusui dengan baik.

Upaya Penyelamatan

Ayah Sila, Mahmoud, merasa putus asa ketika melihat kondisi bayinya yang semakin memburuk. Mereka kekurangan pakaian, kasur, dan selimut untuk menghangatkan diri di musim dingin yang amat menusuk ini. Kekurangan bahan bakar untuk api unggun juga membuat situasi semakin sulit bagi mereka.

Kesulitan di Jalur Gaza

Situasi di Jalur Gaza semakin memprihatinkan dengan berlarut-larutnya konflik antara Israel dan Hamas. Sekitar dua juta orang Palestina terpaksa mengungsi dan hidup dalam kondisi yang sulit. Kekurangan selimut dan pakaian hangat semakin memperparah kondisi mereka, sementara tenda-tenda tempat tinggal mereka semakin lapuk dan tidak lagi mampu melindungi dari cuaca ekstrem.

Perlunya Bantuan

Kita sebagai masyarakat dunia harus membantu saudara-saudara kita di Jalur Gaza. Mereka tidak bersalah dalam konflik yang berkecamuk di negara mereka. Kita bisa memberikan bantuan berupa pakaian hangat, selimut, makanan, dan bahan bakar untuk membantu mereka bertahan di musim dingin yang keras ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *