Dunia  

“Tragedi Kematian 23 Warga Palestina di Jalur Gaza Utara”

"Tragedi Kematian 23 Warga Palestina di Jalur Gaza Utara"

Petugas medis mengatakan delapan orang tewas dalam serangkaian serangan udara di Beit Lahiya, sementara empat orang lainnya tewas di tempat lain di Kota Gaza.

Serangan di Jabalia

Serangan udara Israel kemudian menewaskan dua orang dan melukai beberapa orang lainnya di Jabalia, yang merupakan kamp terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza, di bagian utara daerah kantong pantai, kata petugas medis.

Serangan di Sekolah Al-Falah

Serangan udara lainnya, di Sekolah Al-Falah yang menampung keluarga pengungsi di pinggiran Kota Gaza, Zeitoun, menewaskan enam orang dan melukai yang lainnya, kata petugas medis, sementara di Rafah di ujung selatan, tiga wanita tewas oleh tembakan pesawat tak berawak Israel, tambah mereka.

Operasi Militer Israel

Tentara Israel telah beroperasi di Jabalia dan juga di kota Beit Lahiya dan Beit Hanoun sejak Oktober. Pasukan Israel telah menewaskan ratusan militan di tiga lokasi tersebut sejak operasi dimulai, kata militer Israel.

File - Anak-anak muda Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur di sebuah kawasan Khan Younis, Jalur Gaza, Minggu, 1 Desember 2024. (Abdel Kareem Hana/AP)

File – Anak-anak muda Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur di sebuah kawasan Khan Younis, Jalur Gaza, Minggu, 1 Desember 2024. (Abdel Kareem Hana/AP)

Respons Hamas

Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan kelompok militan yang dipimpin Hamas yang sering menggunakan gedung-gedung sipil, termasuk sekolah dan rumah sakit, sebagai tempat persembunyian. Hamas membantah hal ini, dan menuduh pasukan Israel melakukan serangan tanpa pandang bulu.

Hamas dan sekutunya yang lebih kecil, Jihad Islam, mengatakan bahwa para pejuang mereka telah membunuh beberapa tentara Israel dalam penyergapan gaya gerilya sejak Oktober.

Tuduhan Warga Palestina

Warga Palestina sebelumnya menuduh tentara Israel berusaha mengusir warga dari tepi utara Gaza dengan melakukan evakuasi paksa dan pengeboman untuk menciptakan zona penyangga. Militer Israel menyangkal hal ini, dan mengatakan bahwa mereka kembali ke sana untuk mencegah para pejuang Hamas melakukan operasi baru di wilayah yang telah mereka kuasai.

Situasi Darurat Sipil

Dinas Darurat Sipil Palestina mengatakan bahwa operasinya di Jabalia, Beit Lahiya dan Beit Hanoun kini sudah dihentikan selama hampir empat pekan karena serangan Israel terhadap tim mereka serta akibat kekurangan bahan bakar.

Pada Selasa, pihaknya mengatakan 13 dari 27 kendaraan di Gaza tengah dan selatan juga terjebak karena kekurangan bahan bakar. Dinas tersebut mengatakan 88 anggota Layanan Darurat Sipil telah terbunuh, 304 orang terluka dan 21 orang ditahan oleh Israel sejak perang dimulai pada Oktober 2023. [my/ns]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *