China  

Tencent dan CATL Dimasukkan ke Dalam Daftar Perusahaan China yang Dituduh Membantu Militer Beijing

Penambahan Perusahaan China ke Daftar Militer AS

Pendahuluan

Pada Senin (6/1), Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan penambahan sejumlah perusahaan teknologi China ke daftar perusahaan yang bekerja sama dengan militer China. Langkah ini menimbulkan reaksi dari perusahaan-perusahaan tersebut dan menunjukkan tegangnya hubungan antara AS dan China dalam hal keamanan dan teknologi.

Perusahaan yang Ditambahkan

Beberapa perusahaan China yang ditambahkan ke daftar tersebut meliputi Tencent Holdings, Changxin Memory Technologies, Quectel Wireless, Autel Robotics, CATL, MGI Tech, dan Origincell Technology. Penambahan ini memicu penurunan saham Tencent dan reaksi keras dari perusahaan-perusahaan tersebut yang membantah keterlibatan mereka dalam aktivitas militer.

Reaksi dari Perusahaan China

Tencent menyebut pencantumannya dalam daftar sebagai “kesalahan” dan menegaskan bahwa mereka bukan perusahaan militer. CATL juga menilai penetapan tersebut sebagai kesalahan dan menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan militer. Quectel juga membantah bekerja sama dengan militer di negara manapun.

Dampak Terhadap Bisnis

Penetapan perusahaan-perusahaan tersebut dalam daftar militer AS tidak secara langsung melarang aktivitas bisnis, namun dapat merusak reputasi perusahaan dan memicu peringatan bagi perusahaan AS tentang risiko berbisnis dengan mereka. Langkah ini juga dapat mendorong Departemen Keuangan AS untuk menjatuhkan sanksi.

Penarikan dan Tuntutan

Pentagon juga menghapus enam perusahaan dari daftar yang dinilai tidak lagi memenuhi kriteria. Namun, perusahaan-perusahaan seperti DJI dan Hesai Technologies tetap masuk dalam daftar yang diperbarui meskipun telah menuntut Pentagon atas penetapan mereka.

Implikasi terhadap Hubungan AS-China

Langkah penambahan perusahaan China ke daftar militer AS merupakan salah satu dari berbagai langkah yang diambil Washington dalam beberapa tahun terakhir untuk menyoroti dan membatasi perusahaan China yang dianggap menimbulkan risiko keamanan. Hal ini menunjukkan ketegangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia dalam hal keamanan dan teknologi.

Kesimpulan

Penambahan perusahaan China ke daftar militer AS menunjukkan kompleksitas hubungan antara dua negara dan dampaknya terhadap bisnis dan keamanan. Reaksi dari perusahaan-perusahaan tersebut dan langkah-langkah yang diambil oleh AS menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam berbisnis di era globalisasi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *