Dunia  

Serangan Udara Junta Myanmar Mengakibatkan Tewasnya 15 Warga Sipil

Serangan Udara Junta Myanmar Mengakibatkan Tewasnya 15 Warga Sipil

Serangan Udara Junta Myanmar di Kachin Menewaskan 15 Warga Sipil

Pada Minggu (12/1), serangan udara yang dilancarkan oleh junta Myanmar telah menewaskan setidaknya 15 warga sipil dan melukai 10 orang lainnya di sebuah pasar di wilayah tambang emas di negara bagian Kachin, utara Myanmar. Hal ini disampaikan oleh juru bicara kelompok pemberontak etnis yang menguasai wilayah tersebut kepada AFP.

Konflik Berkepanjangan di Kachin

Konflik antara junta Myanmar dan Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) telah berlangsung selama puluhan tahun. KIA, dengan kekuatan sekitar 7.000 pasukan, berperang melawan militer demi otonomi dan penguasaan sumber daya lokal di negara bagian Kachin. Wilayah ini merupakan rumah bagi tambang batu giok besar dan unsur tanah berat langka, yang sebagian besar diekspor ke China.

Serangan Terbaru

Serangan udara terbaru terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat pada Sabtu (11/1) di area pertambangan di Kotapraja Tanaing. Menurut Kolonel Naw Bu, juru bicara KIA, semua korban yang tewas adalah warga sipil termasuk penambang emas dan pemilik toko lokal. Foto-foto yang beredar memperlihatkan kawah besar di tengah area yang rata dan dipenuhi puing-puing.

Situasi di Rakhine

Di tempat terpisah, Tentara Arakan melaporkan bahwa junta Myanmar telah menjatuhkan 15 bom dalam tiga serangan pada Sabtu di pasar umum kota Kyauktaw, Negara Bagian Arakan. Beberapa warga sipil dilaporkan tewas dan terluka. Tentara Arakan terlibat dalam pertempuran sengit dengan militer untuk menguasai Rakhine.

Reaksi Internasional

Sejumlah negara dan organisasi internasional telah mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh junta Myanmar terhadap warga sipil. Mereka mendesak pihak berwenang untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai dalam penyelesaian konflik di Kachin dan Rakhine.

Dampak Humaniter

Serangan udara ini telah meningkatkan ketegangan dan menderita bagi masyarakat sipil yang terjebak di tengah konflik. Bantuan humaniter sangat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memberikan perlindungan bagi mereka yang terluka atau kehilangan tempat tinggal akibat serangan tersebut.

Panggilan untuk Gencatan Senjata

Masyarakat internasional mendesak junta Myanmar dan kelompok pemberontak untuk segera mencapai gencatan senjata dan memulai dialog damai untuk mengakhiri konflik yang telah memakan korban jiwa dan menghancurkan komunitas di Kachin dan Rakhine.

Solidaritas Global

Berbagai organisasi kemanusiaan dan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia telah menyatakan solidaritas dengan masyarakat Myanmar yang terus menderita akibat konflik yang berkepanjangan. Mereka menyerukan aksi konkret untuk mengakhiri kekerasan dan melindungi hak-hak warga sipil yang rentan.

Perlunya Intervensi Internasional

Dalam situasi konflik yang semakin memanas, intervensi internasional mungkin diperlukan untuk mencegah eskalasi kekerasan dan menegakkan keadilan bagi korban yang telah terluka atau kehilangan nyawa dalam serangan udara yang dilancarkan oleh junta Myanmar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *