Perusahaan Super Micro Computer (SMCI.O) mengalami lonjakan saham sekitar 23 persen dalam perdagangan awal, Selasa (19/11). Kenaikan ini terjadi setelah perusahaan pembuat server tersebut mengupayakan perpanjangan dari Nasdaq untuk pelaporan keuangannya yang tertunda dan menunjuk auditor baru dalam upaya menghindari pencabutan dari daftar bursa saham Nasdaq.
Penunjukan Auditor Baru
Super Micro mengumumkan penunjukan konsultan BDO USA sebagai auditor independennya, efektif berlaku segera. Langkah ini diambil kurang dari sebulan setelah Ernst & Young mengundurkan diri karena kekhawatiran tentang tata kelola, transparansi, dan pengendalian internal atas pelaporan keuangan Super Micro.
Tenggat Waktu Nasdaq
Kehadiran BDO terjadi tepat pada waktunya untuk memenuhi tenggat waktu 60 hari Nasdaq guna mengajukan rencana kepatuhan. Meskipun rencana itu diterima, ujian sebenarnya akan terjadi ketika laporan keuangan yang menunggak (laporan triwulanan dan tahunan) akhirnya diterbitkan,” kata Danni Hewson, kepala analisis keuangan di AJ Bell.
Potensi Pencabutan dari Nasdaq
Jika rencana pengajuannya diterima oleh bursa saham, tenggat waktu Super Micro dapat diperpanjang hingga Februari, memungkinkan sahamnya tetap berada di daftar Nasdaq hingga keputusan kepatuhan akhir dibuat. Namun, jika rencana tersebut gagal mendapat persetujuan, perusahaan dapat memulai proses untuk meninjau keputusan tersebut dengan meminta sidang dari Panel Sidang bursa.
Kompleksitas Tahun 2024
Potensi pencabutan Super Micro dari daftar perusahaan di Nasdaq menambah lapisan kompleksitas lain pada tahun yang penuh gejolak. Meskipun demikian, perusahaan membuka tahun 2024 dengan catatan positif di tengah ekspektasi tinggi Wall Street karena melonjaknya permintaan untuk server AI-nya.
Sejarah Super Micro di Nasdaq
Hingga penutupan hari Senin, saham Super Micro telah jatuh sekitar 24 persen tahun ini dan anjlok lebih dari 82 persen dari rekor tertinggi pada bulan Maret. Pada tahun 2019, Super Micro dihapus dari bursa Nasdaq setelah gagal memenuhi tenggat waktu untuk laporan tahunan dan triwulanan. Perusahaan tersebut didiperbolehkan untuk bergabung kembali pada tahun 2020 setelah menyelesaikan penyelidikan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS dengan membayar denda sebesar $17,5 juta.