Protes di Yerusalem: Panggilan untuk Kemenangan atas Hamas
Kerabat para sandera, tentara yang terluka, dan tentara cadangan berkumpul di Yerusalem, Senin (13/1), sambil meneriakan slogan “tidak ada mandat untuk menyerah kepada Hamas” dan meminta pemerintah untuk membebaskan para sandera hanya dengan kemenangan atas Hamas.
Pengunjuk Rasa Menuntut Kemenangan atas Hamas
Para pengunjuk rasa berpawai dari dekat Parlemen Israel menuju Jembatan Chords yang ikonik di kota itu, yang diterangi bendera Israel berwarna biru dan putih, meneriakkan slogan-slogan yang menentang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, pertukaran tahanan, atau pelepasan wilayah yang ditaklukkan.
Tamar Gesundheit, 69, pengunjuk rasa berkata, “Tolong Presiden Trump, jangan menekan kami untuk menyerah kepada Hamas. Tekan mereka untuk menyerah kepada kami.”
Protes Organisasi Forum Gvura
Stasiun penyiaran pemerintah, Kan, mengatakan protes tersebut diorganisir oleh Forum Gvura, yang mewakili beberapa keluarga tentara yang tewas selama perang. Mereka menyampaikan surat kepada Netanyahu pada bulan Juni bahwa jika Israel menyetujui kesepakatan yang diusulkan, Israel akan menyerah kepada Hamas tanpa mencapai tujuan perang.
Kemajuan dalam Perundingan Israel-Hamas
AS dan negara-negara Arab yang menjadi mediator mencapai kemajuan signifikan dalam menengahi gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas dan pembebasan sejumlah sandera yang ditahan di Jalur Gaza, namun kesepakatan belum tercapai, kata para pejabat pada Senin.
Empat pejabat mengakui bahwa kemajuan telah dicapai dan mengatakan bahwa hari-hari mendatang akan sangat penting untuk mengakhiri pertempuran selama lebih dari 15 bulan itu yang telah mengganggu stabilitas Timur Tengah. Mereka berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas pembicaraan tersebut.
Rintangan dalam Perundingan
Seorang pejabat AS yang mendapat penjelasan mengenai perundingan tersebut mengatakan bahwa semua pihak “lebih mencapai kompromi dibanding sebelumnya, namun perundingan masih bisa berantakan.” Pejabat tersebut menolak untuk memprediksi waktu terjadinya kesepakatan karena menurutnya hal tersebut terlalu tidak pasti, dan masih banyak hal yang perlu dilakukan.
Dua pejabat lainnya, termasuk seorang yang terkait dengan Hamas, mengatakan masih ada sejumlah rintangan yang harus diselesaikan. Dalam beberapa kesempatan selama setahun terakhir, para pemimpin AS mengatakan bahwa mereka hampir mencapai kesepakatan, namun perundingan tersebut terhenti.
Terobosan dalam Perundingan
Sumber lain yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan telah terjadi terobosan semalam dan ada usulan kesepakatan. Para perunding Israel dan Hamas sekarang akan membawanya kembali ke para pemimpin mereka untuk mendapatkan persetujuan akhir, kata orang tersebut.
Dengan demikian, protes di Yerusalem dan perkembangan dalam perundingan antara Israel dan Hamas menjadi sorotan utama dalam situasi politik di Timur Tengah saat ini. Masyarakat dunia pun menanti hasil dari upaya mediasi yang dilakukan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Mari kita terus memantau perkembangan selanjutnya dan berharap agar kedamaian dapat segera tercapai di antara kedua pihak yang bersengketa. Semoga solusi yang adil dan berkelanjutan dapat ditemukan untuk membawa perdamaian abadi bagi rakyat di Timur Tengah.
[ab/ka]