Pengacara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Memilih Tidak Hadir di Sidang Pemakzulannya
Pada Minggu (12/1), Pengacara Presiden Korea Selatan yang dinonaktifkan, Yoon Suk Yeol, memastikan bahwa ia tidak akan menghadiri sidang pemakzulannya minggu depan karena masalah keamanan. Sejak diskors dan dimakzulkan bulan lalu setelah mendeklarasikan darurat militer yang mengguncang politik negara, Yoon bersembunyi di kediaman presiden, dilindungi oleh pasukan pengawal elite.
Keputusan Yoon Suk Yeol
Yoon menolak bertemu dengan jaksa dan penyidik. Pada awal bulan ini, unit pengawal presidennya menggagalkan upaya penangkapannya setelah terjadi kebuntuan menegangkan selama berjam-jam. Mahkamah Konstitusi menjadwalkan lima tanggal persidangan antara 14 Januari hingga 4 Februari, yang akan dilanjutkan tanpa kehadirannya (in absentia) jika dia tidak hadir.
“Kekhawatiran mengenai keamanan dan potensi insiden muncul. Oleh karena itu, Presiden tidak akan dapat menghadiri persidangan pada 14 Januari,” kata pengacara Yoon, Kab-keun, dalam sebuah pernyataan kepada AFP. “Presiden bersedia hadir kapan saja setelah masalah keamanan diselesaikan.”
Proses Pemakzulan
Pengadilan akan memutuskan apakah pemakzulannya akan dilanjutkan atau jabatannya akan diaktifkan kembali. Secara terpisah, penyelidik yang berusaha memeriksa Yoon terkait tuduhan pemberontakan akibat deklarasi darurat militer yang kontroversial tengah mempersiapkan upaya penangkapan lainnya. Jika para penyelidik berhasil menangkapnya, Yoon akan menjadi presiden Korea Selatan pertama yang sedang menjabat yang ditangkap.
Ancaman Hukuman
Jika terbukti bersalah, ia menghadapi ancaman hukuman penjara atau bahkan hukuman mati. Sebuah tim penyelidik dari Kantor Investigasi Korupsi (Corruption Investigation Office/CIO) dan polisi sedang merencanakan upaya berikutnya, yang menurut mereka dapat menjadi yang terakhir. CIO menyatakan bahwa siapa pun yang menghalangi upaya mereka bisa ditahan, sementara polisi dilaporkan mengadakan pertemuan dengan para komandan tinggi pada Jumat untuk merencanakan upaya baru tersebut.
Kondisi Keamanan
Mantan kepala keamanan pengawal presiden, Park Chong-jun, yang mengundurkan diri pada Jumat dan digantikan secara otomatis oleh loyalis Yoon yang lebih garis keras, mengatakan bahwa tidak boleh ada pertumpahan darah dalam upaya penangkapan kedua. Kantor Investigasi Nasional, sebuah unit kepolisian, mengirim catatan kepada pejabat tinggi kepolisian di Seoul, meminta mereka untuk memobilisasi 1.000 penyidik dalam upaya baru tersebut, lapor kantor berita Yonhap.
Reaksi Masyarakat
Para pengunjuk rasa yang mendukung dan menentang Yoon terus berkumpul hampir setiap hari di ibu kota Korea Selatan sejak terjadinya krisis. Seiring berlanjutnya krisis, partai berkuasa Yoon mengalami peningkatan peringkat dukungan. Sebuah survei Gallup terbaru yang diterbitkan pada Jumat menunjukkan peringkat persetujuan Partai Kekuatan Rakyat meningkat menjadi 34 persen, dari sebelumnya 24 persen tiga minggu lalu.
Kesimpulan
Di tengah ketegangan politik dan keamanan yang melanda Korea Selatan, keputusan Yoon Suk Yeol untuk tidak menghadiri sidang pemakzulannya meninggalkan banyak pertanyaan. Bagaimana nasib politik negara ini akan berlanjut? Apakah penangkapan Yoon akan terjadi dalam waktu dekat? Hanya waktu yang akan menjawab semua pertanyaan ini.