Pada Selasa, 26 November 2024, Ibukota Pakistan, Islamabad, menjadi saksi dari konflik antara polisi dan para pengunjuk rasa yang berunjuk rasa di alun-alun pusat. Meskipun polisi menggunakan gas air mata secara luas dalam upaya menghentikan massa, ratusan pengunjuk rasa berhasil mencapai tujuannya.
Bentrokan dan Korban
Bentrokan tersebut tidak luput dari korban, dimana pihak berwenang melaporkan bahwa kematian sedikitnya empat aparat penegak hukum terjadi selama aksi protes. Partai pimpinan Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), membantah keterlibatan pendukungnya dalam serangan terhadap pasukan keamanan. Mereka malah menuduh polisi menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa, menewaskan tiga di antaranya dan melukai banyak lainnya.
Pawai Protes PTI
Pawai protes PTI dimulai pada hari Minggu, ketika ribuan pendukung PTI tiba di Islamabad untuk rencana aksi duduk di alun-alun paling terkenal di kota, D-Chowk. Ketua menteri provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur, memberikan pidato kepada para pendukung PTI, menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur sebelum tuntutan mereka dipenuhi.
Reaksi Pemerintah
PM Pakistan Shehbaz Sharif dan para pejabat keamanan pemerintahannya menyangkal laporan mengenai tabrakan kendaraan polisi dengan massa pengunjuk rasa. Mereka menyalahkan pengunjuk rasa atas kekerasan yang terjadi, menyebutnya sebagai ekstremisme.
Dukungan Internasional
Amerika Serikat mengukuhkan dukungannya bagi kebebasan berekspresi dan pertemuan secara damai. Mereka meminta para pengunjuk rasa untuk berdemonstrasi secara damai dan meminta pihak berwenang Pakistan untuk menghormati HAM dan kebebasan fundamental.
Penahanan Imran Khan
Mantan perdana menteri Imran Khan telah dipenjarakan sejak Agustus 2023 dan menghadapi lebih dari 150 kasus pidana. PTI menegaskan bahwa vonis terhadap Khan telah dibatalkan atau ditangguhkan oleh pengadilan banding karena kurangnya bukti.
Panggilan untuk Pembebasan Khan
Kelompok Kerja PBB mengenai Penahanan Sewenang-wenang baru-baru ini menyerukan pembebasan segera Khan, dengan mengatakan bahwa ia ditahan secara ilegal dan melanggar hukum internasional.
Kritik terhadap Pemerintah
Mushahid Hussain, mantan senator partai Sharif, mengkritik pemerintah atas tindakan keras terhadap pendukung PTI. Dia menekankan pentingnya belajar dari pengalaman masa lalu dan menghindari kekerasan dalam menanggapi protes rakyat.
Peran Militer
Militer Pakistan telah memainkan peran yang signifikan dalam politik negara tersebut, dengan beberapa insiden kudeta yang telah terjadi sejak kemerdekaan Pakistan. Politisi seperti Imran Khan menuduh para jenderal militer memengaruhi pemerintahan terpilih meskipun tidak berkuasa secara resmi.
Kesimpulan
Protes di Islamabad mencerminkan ketegangan antara pemerintah dan oposisi, serta peran militer dalam politik Pakistan. Dengan tuntutan pembebasan Imran Khan dan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa, situasi politik di Pakistan semakin kompleks dan memerlukan dialog yang lebih dalam untuk mencapai solusi damai.