Perubahan Politik di Lebanon: Nawaf Salam Sebagai Perdana Menteri Baru
Pasca pemilihan Presiden Lebanon Joseph Aoun, keputusan untuk menunjuk Ketua Mahkamah Internasional (ICJ) Nawaf Salam sebagai perdana menteri telah mengejutkan banyak pihak. Bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi dinamika politik di Lebanon? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Pergeseran Kekuasaan
Langkah memilih Salam sebagai perdana menteri telah menjadi pukulan telak bagi Hizbullah, kelompok Muslim Syiah yang selama ini memiliki pengaruh kuat di Lebanon. Dengan mayoritas anggota parlemen mendukung Salam, hal ini menandakan pergeseran signifikan dalam keseimbangan kekuasaan antara faksi-faksi sektarian di negara tersebut.
Hizbullah, yang didukung Iran, telah kalah dalam perang dengan Israel tahun lalu, dan sekutunya di Suriah, Bashar al-Assad, juga berhasil digulingkan. Pemilihan Salam sebagai perdana menteri menunjukkan bahwa faksi-faksi Kristen dan Druze, serta anggota parlemen Muslim Sunni terkemuka, mulai mengambil peran penting dalam politik Lebanon.
Tantangan dan Harapan Baru
Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Salam akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk membangun kembali wilayah yang hancur akibat serangan udara Israel dan meluncurkan reformasi ekonomi yang sudah lama tertunda. Selain itu, Salam juga diharapkan dapat mengatasi akar penyebab runtuhnya sistem keuangan Lebanon pada tahun 2019.
Menurut sistem pembagian kekuasaan sektarian di Lebanon, perdana menteri haruslah seorang Muslim Sunni. Dengan penunjukan Salam, diharapkan reformasi dan perubahan yang diinginkan oleh banyak pihak dapat terwujud.
Kesepakatan Politik dan Tantangan Masa Depan
Anggota parlemen Hizbullah, yang sebelumnya mendukung petahana Najib Mikati, menunjukkan ketidaksetujuan terhadap pemilihan Salam. Hal ini dapat memperburuk kemungkinan keretakan sektarian di Lebanon jika Hizbullah tetap berada di luar kabinet.
Namun, Salam juga mendapatkan dukungan dari negara-negara Arab dan internasional, yang memberikan harapan baru bagi Lebanon dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi yang ada. Bagaimana Salam akan mengelola hubungan dengan Hizbullah dan faksi-faksi lainnya akan menjadi fokus utama dalam pemerintahannya yang baru.
Kesimpulan
Perubahan politik di Lebanon dengan penunjukan Nawaf Salam sebagai perdana menteri baru telah menandai pergeseran kekuasaan dan dinamika politik di negara tersebut. Tantangan besar menanti pemerintahan baru dalam membangun kembali wilayah yang hancur dan meluncurkan reformasi ekonomi yang diperlukan.
Dengan dukungan dari berbagai faksi politik dan negara-negara lain, Salam diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Lebanon. Bagaimana Salam akan mengelola hubungan dengan Hizbullah dan faksi-faksi lainnya akan menjadi kunci keberhasilan pemerintahannya. Kita tunggu dan lihat bagaimana masa depan politik Lebanon akan berkembang di bawah kepemimpinan Salam.