Dunia  

Menteri Luar Negeri Bahrain Mendorong Penghapusan Sanksi terhadap Suriah

Menteri Luar Negeri Bahrain Mendorong Penghapusan Sanksi terhadap Suriah

Hubungan Bahrain dan Suriah Meningkat Setelah Gulingnya Presiden Assad

Telah terjadi perkembangan penting dalam hubungan antara Bahrain dan Suriah setelah gulingnya Presiden Bashar Assad bulan lalu. Menteri Luar Negeri Bahrain melakukan lawatan ke Damaskus untuk bertemu dengan pemimpin Suriah, Ahmad al-Sharaa, dalam upaya untuk menyerukan pencabutan sanksi terhadap Suriah.

Lawatan Menteri Luar Negeri Bahrain ke Damaskus

Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Bahrain bertemu dengan pemimpin Suriah untuk membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk memulihkan hubungan antara kedua negara. Lawatan ini merupakan bagian dari upaya diplomatik negara-negara Arab untuk mendekati pemimpin baru Suriah setelah terjadinya perubahan kekuasaan.

Perubahan Hubungan Diplomatik Antara Bahrain dan Suriah

Sebagai negara di kawasan Teluk, Bahrain memutus hubungan diplomatik dengan Suriah saat pemerintahan Assad masih berkuasa selama perang saudara Suriah. Namun, negara ini mulai membuka kembali kedutaan di Damaskus pada tahun 2018 dan secara bertahap memulihkan hubungan dengan pemerintah baru di Suriah.

Peran Bahrain Sebagai Ketua KTT Arab

Saat ini, Bahrain menjadi ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab. Beberapa hari setelah gulingnya Assad, negara ini mengirim pesan kepada Suriah, menawarkan kerja sama dan menyatakan harapannya agar Suriah dapat kembali berperan aktif dalam Liga Arab. Hal ini menunjukkan keseriusan Bahrain dalam membangun kembali hubungan dengan Suriah.

Permintaan Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah

Di dalam pernyataan bersama antara Bahrain dan Suriah, kedua negara menyerukan pencabutan sanksi ekonomi terhadap Suriah. Hal ini merupakan langkah penting dalam memulihkan ekonomi Suriah yang telah terpuruk akibat konflik dalam beberapa tahun terakhir.

Partisipasi Suriah dalam Konferensi Arab

Menteri Luar Negeri Suriah juga mengumumkan bahwa negaranya akan berpartisipasi dalam konferensi-konferensi Arab. Hal ini menunjukkan kesediaan Suriah untuk kembali berinteraksi dengan negara-negara Arab dan berperan aktif dalam menjalani proses perdamaian dan rekonstruksi di kawasan tersebut.

Kesimpulan

Perkembangan hubungan antara Bahrain dan Suriah setelah gulingnya Presiden Assad menunjukkan adanya upaya untuk memulihkan kerjasama antara kedua negara. Dengan semakin terbukanya dialog antara Bahrain dan Suriah, diharapkan akan tercipta stabilitas dan perdamaian di kawasan Timur Tengah. Semoga langkah-langkah yang diambil oleh kedua negara ini dapat membawa manfaat dan kemajuan bagi masyarakat mereka serta kawasan secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *