Penurunan Kasus HMPV di China
China melaporkan bahwa infeksi metapneumovirus manusia yang mirip flu yang dikenal sebagai HMPV, menurun di bagian utara negara itu. Dalam beberapa minggu terakhir, laporan peningkatan kasus virus di negara asal mula COVID-19 itu memicu kekhawatiran akan potensi pandemi lainnya.
Penelitian Terbaru
Dr. Ho Mei-Shang, seorang peneliti emeritus di Institute of Biomedical Sciences di Taipei, mengatakan, “Para ahli internasional menyerukan kepada China untuk mengungkapkan informasi patogen dan melakukan penelitian genetik untuk memastikan bahwa itu bukan virus baru. Bahkan jika itu adalah virus lama, itu masih bisa menjadi varian baru.”
Sejarah HMPV
HMPV telah ada setidaknya sejak 2001. Thomas Duszynski, direktur pendidikan epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indiana. “Ini adalah virus yang sangat umum yang kita saksikan setiap tahun. Sebagian besar anak pada usia lima tahun sudah pernah terkena penyakit ini. Ini adalah virus yang akan menimbulkan gejala seperti mata berair, batuk, bersin, dan sesak di dada,” jelasnya.
Gejala dan Risiko
Meskipun HMPV dapat menyebabkan penyakit serius pada anak di bawah lima tahun, dan pada orang dewasa yang lebih tua yang menderita penyakit lainnya, penyakit ini umumnya merupakan penyakit ringan bagi sebagian besar orang.
Dr. Paul Auwaerter, direktur klinis divisi penyakit menular di Fakultas kedokteran Johns Hopkins, mengatakan, “Penyakit ini tidak seserius penyakit influenza atau COVID.”
Pencegahan dan Pengobatan
HMPV sudah ada sejak lama, telah menginfeksi jutaan orang yang sudah memiliki kekebalan. Ini bukan virus baru yang bisa menyebabkan masalah besar.
Tidak ada pengobatan atau vaksin khusus untuk HMPV. Para dokter mengatakan bahwa setiap pasien yang mengalami kesulitan bernapas harus mencari bantuan medis.
Faktor Lingkungan
Para pejabat kesehatan China mengatakan jumlah pasien yang mencari bantuan medis lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Auwaerter mengatakan bahwa masyarakat China mungkin lebih rentan terhadap HMPV karena China memberlakukan karantina wilayah yang lebih ketat dibandingkan, misalnya, Amerika Serikat, selama pandemi.
“Mereka tinggal di rumah, tidak bekerja, dan memakai masker. Jadi siklus yang biasa terjadi untuk terkena infeksi, misalnya, selama musim masalah pernapasan pada musim dingin, orang-orang tidak terinfeksi, sehingga kekebalan spesifik mereka tidak meningkat, sehingga ada populasi yang lebih besar yang mungkin lebih rentan,” sebutnya.
Perspektif Masa Depan
Dengan penurunan kasus HMPV dan pengetahuan yang terus berkembang tentang virus ini, penting untuk terus memantau situasi ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Kesehatan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama bagi semua negara.
[my/jm]