China  

China Menegur Filipina terkait Penempatan Rudal Jarak Menengah

China Memperingatkan Filipina Mengenai Ancaman Rudal Jarak Menengah

Pada hari Kamis, China kembali mengulangi peringatannya kepada Filipina mengenai keputusan Manila untuk mendapatkan rudal jarak menengah. China menyatakan bahwa langkah ini dapat menimbulkan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional.

Senjata Strategis dan Ofensif

Dalam konferensi pers hari Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan bahwa “Sistem rudal jarak menengah Typhon bukanlah senjata defensif, tetapi merupakan senjata strategis dan ofensif.” Mao juga menambahkan bahwa keputusan Filipina untuk mendapatkan sistem rudal AS tersebut dapat membawa konfrontasi geopolitik dan perlombaan senjata ke wilayah tersebut.

Ancaman terhadap Perdamaian dan Keamanan Regional

China juga menegaskan bahwa keputusan Filipina ini dapat menimbulkan ancaman substantif terhadap perdamaian dan keamanan regional. Mao menekankan bahwa China tidak akan tinggal diam jika kepentingan keamanannya terancam, dan bahwa Filipina akan merugi akibat keputusan yang diambil.

Pengerahan Rudal Jarak Menengah Typhon

Pada bulan April, AS telah mengerahkan sistem rudal jarak menengah Typhon di bagian utara Filipina. Pasukan dari kedua negara telah melakukan latihan bersama untuk kemungkinan penggunaan senjata tersebut. Kedua negara telah sepakat untuk mempertahankan sistem tersebut di Filipina tanpa batas guna meningkatkan pencegahan.

Keberatan China terhadap Bantuan Militer AS untuk Filipina

China, yang menentang bantuan militer AS untuk Filipina, secara khusus merasa khawatir dengan pengerahan sistem Typhon tersebut. Rudal Tomahawk yang dapat ditembakkan dari darat dapat menempuh jarak lebih dari 1.600 kilometer, yang menempatkan China dalam jangkauannya.

Kesimpulan

Dalam situasi yang semakin tegang antara China dan Filipina mengenai pengerahan rudal jarak menengah, keduanya harus menjaga komunikasi yang baik dan mencari solusi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional harus dihindari, dan diplomasi harus diutamakan dalam menyelesaikan konflik ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *