Apakah Program Makanan Sehat Gratis Dapat Meningkatkan Gizi Anak?

Manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Bagi Anak-Anak dan Ibu Hamil

Ibu-Ibu Di Cakung Jakarta Timur Bersyukur Dengan Program MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberikan dampak positif bagi para ibu di Cakung, Jakarta Timur. Juwita dan Rini, dua ibu yang tinggal di daerah tersebut, merasa terbantu dengan adanya program ini. Mereka mengungkapkan kegembiraan mereka karena anak-anak mereka dapat menikmati makan siang bergizi secara gratis setiap hari.

Apresiasi Anak-Anak Terhadap Makanan dari Program MBG

Anak-anak dari Juwita dan Rini juga memberikan apresiasi terhadap menu makanan dari program MBG. Mereka menyukai makanan yang disediakan dan merasa puas dengan porsi yang diberikan. Meskipun kadang-kadang ada sisa makanan karena porsinya terlalu besar untuk anak kelas satu, namun mereka tetap merasa senang.

Perkembangan Program MBG di Indonesia

Program MBG telah diluncurkan secara resmi di 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi di Indonesia. Program ini merupakan implementasi dari janji Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada masa kampanye pemilu presiden dan wakil presiden tahun lalu. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu anggaran rumah tangga serta memberikan makanan bergizi kepada kelompok anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Pelaksanaan Program MBG

Program MBG tidak hanya menyasar anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan kelas I SD, tetapi juga anak sekolah tingkat SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG dijalankan oleh seorang kepala SPPG yang bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

Target dan Realisasi Program MBG

Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menargetkan program MBG dapat menjangkau tiga juta penerima manfaat selama Januari hingga Maret 2025. Jumlah penerima manfaat ini diharapkan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025. Namun, untuk mencapai target tersebut, diperlukan alokasi anggaran yang memadai.

Alokasi Anggaran Program MBG

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa anggaran program MBG sebesar Rp71 triliun hanya cukup sampai Juni 2025 dan belum mencapai semua anak yang membutuhkan. Badan Gizi Nasional (BGN) berencana meminta tambahan anggaran sekitar Rp140 triliun untuk memastikan seluruh anak dapat mendapatkan makan bergizi secara gratis.

Konsistensi Program MBG

Pakar Gizi Anak, Tan Shot Yen, menyoroti pentingnya konsistensi menu dalam program MBG. Konsep gizi seimbang harus selalu diperhatikan agar makanan yang disediakan tetap sehat dan bergizi. Tan juga menekankan pentingnya variasi menu yang disesuaikan dengan bahan pangan lokal untuk mendukung kegiatan ekonomi di daerah tersebut.

Program MBG di Daerah 3T

Tan Shot Yen juga menyayangkan fokus program MBG yang tidak dimulai dari daerah 3T (terdepan, terluar, dan terbelakang). Menurutnya, daerah-daerah tersebut yang seharusnya menjadi prioritas karena tingginya angka stunting. Mulai dari kelurahan Palmerah, Bandung, hingga Tangerang, program ini seharusnya lebih memperhatikan anak-anak di pesisir dan daerah terpencil.

Harapan Ke Depan

Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis, diharapkan bahwa anak-anak dan ibu hamil di seluruh Indonesia dapat mendapatkan makanan bergizi secara gratis. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran dan keberlanjutan program ini.

Kesimpulan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki dampak positif yang signifikan bagi anak-anak dan ibu hamil di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *