Perjanjian Sains dan Teknologi Antara Amerika Serikat dan China
Pada Jumat, 13 Desember, Amerika Serikat dan China menandatangani protokol untuk mengubah Perjanjian Sains dan Teknologi bilateral antarpemerintah dan memperpanjangnya selama lima tahun. Perjanjian ini, yang dikenal sebagai STA, pertama kali ditandatangani pada tahun 1979 oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Jimmy Carter, dan pemimpin China, Deng Xiaoping.
Perubahan Penting dalam Perjanjian
Amandemen perjanjian ini tidak termasuk “teknologi penting atau yang sedang berkembang” dan mulai berlaku surut sejak 27 Agustus untuk jangka waktu lima tahun. Perubahan ini bertujuan untuk memastikan “timbal balik, transparansi, dan keterbukaan” antara kedua negara.
Manfaat Kerja Sama
Kerja sama sains dan teknologi antara Amerika Serikat dan China telah memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Bidang kerja sama mencakup pertanian, energi, antariksa, kesehatan, lingkungan, ilmu bumi, teknik, serta pertukaran pendidikan dan ilmiah.
Kritik dan Keamanan
Meskipun kerja sama ini memiliki manfaat, beberapa pihak mengkritiknya karena potensi masalah keamanan yang dapat timbul. Kritikus berpendapat bahwa kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan militer China. Sejumlah anggota Kongres juga telah mengawasi kerja sama ini dengan kekhawatiran terhadap tujuan militer China yang mungkin terkait.
Perpanjangan Perjanjian
STA telah diperbarui setiap lima tahun dan pada bulan Agustus 2023, perjanjian ini diperpanjang selama enam bulan. Pada bulan Februari 2024, perjanjian tersebut diperpanjang lagi untuk mempertahankan kerja sama yang telah ada, sementara Amerika Serikat menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik.
Fokus Penelitian
Perjanjian yang diamandemen ini berfokus pada penelitian dasar di berbagai bidang seperti cuaca, oseanografi, dan geologi. Lembaga ilmiah Amerika Serikat didukung dalam penelitian terkait dengan peringatan tsunami, data influenza, pemantauan kualitas udara, pertanian, dan pengelolaan hama.
Persyaratan dan Perlindungan
Perjanjian yang baru mempertahankan perlindungan hak kekayaan intelektual dan menetapkan batasan baru bagi lembaga pelaksana untuk melindungi keselamatan dan keamanan peneliti mereka. Namun, masih terdapat kekhawatiran terkait undang-undang privasi dan lokalisasi data yang lebih ketat di China.
Reaksi dari Anggota Kongres
Beberapa anggota Kongres, termasuk Senator Marco Rubio, telah menentang pembaruan kerja sama sains dan teknologi Amerika Serikat-China. Mereka mendesak langkah-langkah yang lebih kuat untuk menjaga keamanan penelitian ilmiah Amerika Serikat.
Kesimpulan
Kerja sama sains dan teknologi antara Amerika Serikat dan China memberikan manfaat yang signifikan, namun juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dan privasi. Perjanjian yang diamandemen ini mencoba untuk memperbaiki kerja sama yang ada dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi kedua negara.