Dunia  

Putin Mengancam Kyiv dengan Rudal Hipersonik Terbaru

Putin Mengancam Kyiv dengan Rudal Hipersonik Terbaru

Peristiwa terbaru dalam konflik antara Rusia dan Ukraina telah menciptakan ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Eropa Timur. Presiden Vladimir Putin mengancam akan menyerang “pusat-pusat pengambilan keputusan” di Kyiv dengan rudal hipersonik baru milik Rusia. Ancaman ini datang beberapa jam setelah Moskow melancarkan serangan terhadap jaringan listrik Ukraina, yang menyebabkan satu juta orang kehilangan aliran listrik.

Serangan Rusia

Rusia telah menembakkan lebih dari 90 rudal dan sekitar 100 drone selama serangan tersebut, menurut Kyiv. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak sekutu-sekutunya untuk memberikan tanggapan tegas terhadap apa yang disebutnya sebagai “pemerasan” oleh Rusia. Putin mengatakan bahwa serangan baru tersebut merupakan “tanggapan” terhadap serangan Ukraina di wilayah Rusia yang menggunakan rudal-rudal Barat.

Eskalasi Konflik

Perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun telah mengalami eskalasi tajam dalam beberapa hari terakhir. Kedua belah pihak mengerahkan senjata-senjata baru dalam upaya untuk menang sebelum pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump pada Januari.

Ancaman Putin

Putin mengancam akan menggunakan rudal hipersonik baru, yang disebut Oreshnik, terhadap militer, industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv. Distrik pemerintahan Kyiv dilindungi dengan pengamanan ketat, tetapi kekhawatiran terhadap kondisinya telah meningkat selama beberapa waktu terakhir.

Serangan Balasan

Rusia menguji rudal balistik Oreshnik barunya di Ukraina dan Putin dengan bangga mengatakan bahwa serangan semalam memiliki kekuatan setara dengan serangan nuklir atau hantaman “meteorit”. Putin juga menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan Ukraina di wilayah Rusia.

Eskalasi yang Dicela

Serangan Rusia terjadi saat Ukraina bersiap menghadapi musim dingin yang berat. Infrastruktur energi di Ukraina telah rusak akibat perang selama hampir tiga tahun, sementara pasukan Rusia terus merangsek maju ke wilayah Ukraina timur. Ketegangan meningkat karena kedua belah pihak berupaya mengamankan kemenangannya sebelum pelantikan Trump.

Harapan Putin

Putin mengisyaratkan harapannya untuk masa jabatan kedua Trump. Dia menggambarkan Trump sebagai “orang yang cerdas” yang mampu menemukan solusi. Putin berbicara beberapa jam setelah serangan yang menyebabkan lebih dari setengah juta orang di wilayah Lviv terputus dari aliran listrik.

Reaksi Ukraina

Zelenskyy mengutuk serangan Rusia sebagai “escalation taktik teroris yang sangat tercela”. Serangan tersebut juga disertai dengan penembakan bom tandan dan penduduk setempat berlindung di sistem metro bawah tanah.

Dampak Serangan

Serangan Rusia telah menimbulkan kerusakan di 14 wilayah di Ukraina, dengan kawasan sisi barat terkena dampak paling parah. Layanan darurat Ukraina melaporkan bahwa lebih dari setengah juta orang kehilangan aliran listrik akibat serangan tersebut.

Peringatan PBB

Seorang pejabat senior PBB, Rosemary DiCarlo, memperingatkan bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina dapat membuat musim dingin ini menjadi yang paling keras sejak dimulainya perang.

Kesimpulan

Eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina memunculkan kekhawatiran di kawasan Eropa Timur. Kedua belah pihak harus segera mencari solusi damai untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut. Semoga situasi ini segera mereda dan perdamaian dapat tercapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *