Berbicara di Kazakhstan dalam pertemuan Organisasi Perjanjian Keamanan Bersama (OSCE), sebuah aliansi keamanan yang didominasi oleh Rusia, Putin mengatakan “saat ini, Kementerian Pertahanan dan Staf Umum Angkatan Darat Rusia sedang memilih target-target serangan di wilayah Ukraina.”
Dia menambahkan, “target-target itu bisa berupa fasilitas militer, perusahaan industri pertahanan, atau pusat pengambilan keputusan di Kyiv.”
Menurutnya, rezim Kyiv telah berulang kali berupaya menyerang fasilitas-fasilitas penting Rusia di St. Petersburg dan Moskow, dan bahwa upaya itu terus berlanjut.
Rudal yang diluncurkan untuk pertama kalinya di Ukraina minggu lalu itu memiliki enam hulu ledak dan terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara. Menurut Putin, rudal itu tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara modern manapun. [em/ft]
Perselisihan Antara Rusia dan Ukraina
Perang kata antara Rusia dan Ukraina telah menjadi sorotan utama di dunia internasional. Konflik ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan semakin memanas setelah pernyataan terbaru dari Presiden Putin.
Ancaman Serangan Rudal
Dalam pertemuannya di OSCE, Putin mengancam Ukraina dengan serangan rudal yang ditujukan ke berbagai target di wilayah tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional tentang eskalasi konflik yang lebih lanjut.
Reaksi dari Pihak Ukraina
Pernyataan Putin tentang serangan rudal tersebut tentu saja membuat pemerintahan Ukraina merespons dengan keras. Mereka menegaskan bahwa mereka akan mempertahankan kedaulatan negara mereka dengan segala cara yang diperlukan.
Kesimpulan
Perkembangan terbaru antara Rusia dan Ukraina menunjukkan bahwa konflik di wilayah tersebut masih jauh dari penyelesaian. Ancaman serangan rudal dari Rusia hanya akan memperburuk situasi yang sudah tegang, dan mungkin akan membawa dampak yang lebih luas bagi stabilitas regional.
