Dunia  

Aktivis Iklim Inggris Menyabot Makam Charles Darwin dengan Kapur

Aktivis Iklim Inggris Menyabot Makam Charles Darwin dengan Kapur

Aksi Kontroversial Aktivis Iklim di Makam Charles Darwin

Aktivis iklim, Senin (13/1) menarget makam Charles Darwin dengan cat kapur dalam aksi kontroversial terbaru terkait kebijakan lingkungan pemerintah Inggris.

Aksi Kontroversial di Makam Ilmuwan Terkemuka

Kelompok Just Stop Oil (JSO) menyatakan dua pendukungnya menyemprotkan kapur bertuliskan “1.5 is dead” di makam ilmuwan biologi abad ke-19 tersebut di Westminster Abbey, pusat kota London.

Pemanasan Global dan Suhu Rata-rata

Aksi ini menyusul pengumuman pemantau iklim Eropa pekan lalu bahwa dalam dua tahun terakhir, suhu rata-rata global untuk pertama kalinya melebihi batas kritis pemanasan 1,5 derajat Celsius.

Aktivis iklim dari 'Just Stop Oil' melukis di atas makam naturalis Inggris Charles Darwin di Westminster Abbey di London, Inggris, 13 Januari 2025, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari sebuah video. (Just Stop Oil/Jamie Lowe/Handout via REUTERS)

Aktivis iklim dari ‘Just Stop Oil’ melukis di atas makam naturalis Inggris Charles Darwin di Westminster Abbey di London, Inggris, 13 Januari 2025, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari sebuah video. (Just Stop Oil/Jamie Lowe/Handout via REUTERS)

Reaksi dan Tanggapan

Kepolisian Metropolitan London menyatakan petugas menangkap dua perempuan atas dugaan kerusakan kriminal “dengan menggunakan apa yang diyakini sebagai cat bubuk di Westminster Abbey.”

“Polisi dipanggil… setelah menerima laporan bahwa keduanya telah ditahan oleh petugas keamanan,” ujar seorang juru bicara. “Mereka kemudian dibawa ke kantor polisi di London pusat dan saat ini masih ditahan.”

Seorang juru bicara gereja menyebut insiden ini tidak diperkirakan menimbulkan kerusakan permanen, dan area gereja tetap dibuka bagi jemaat maupun pengunjung.

Identitas Aktivis dan Tujuan Aksi

JSO, yang dibentuk pada awal 2022 untuk menekan kebijakan pemerintah Inggris terkait eksplorasi minyak dan gas, menyebutkan identitas dua aktivis di balik aksi tersebut.

Mereka adalah Alyson Lee, 66, seorang asisten pengajar yang telah pensiun, dan Di Bligh, 77, mantan kepala eksekutif dewan pemerintah daerah.

“Kami berupaya agar pemerintah mengambil tindakan atas perubahan iklim. Mereka tidak melakukan cukup,” kata Lee kepada wartawan saat dibawa polisi.

Aksi Selanjutnya dari JSO

JSO telah melakukan sejumlah aksi serupa, di antaranya menyiramkan sup ke lukisan ikonik “Sunflowers” karya Vincent van Gogh, serta menaburkan bubuk cat oranye ke batu tegak prasejarah Stonehenge. [th/lt]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *