Rusia Menyambut Kesediaan Donald Trump untuk Dialog
Rusia menyambut baik kesediaan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menyelesaikan masalah melalui dialog. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Jumat (10/1) menegaskan kembali kesiapan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk berunding dengan Trump.
Kesediaan Rusia untuk Berdialog
Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa kemungkinan akan ada kemajuan dalam menyiapkan pertemuan antara Trump dan Putin setelah Trump dilantik pada 20 Januari. Trump menyebutkan pada Kamis (9/1) bahwa sebuah pertemuan sedang disiapkan antara dirinya dan Putin, tetapi ia tidak menyebutkan jadwalnya.
Trump telah berulang kali mengatakan selama kampanye pemilihannya bahwa dia dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam. Namun, dia dan para penasihatnya baru-baru ini mengisyaratkan bahwa perang tersebut bisa diselesaikan dalam beberapa bulan setelah dia menjabat.
Harapan dan Kekhawatiran
Kembalinya Trump ke Gedung Putih yang akan segera terjadi telah memicu harapan akan penyelesaian diplomatik, namun juga menimbulkan kekhawatiran di Kyiv bahwa kesepakatan damai yang cepat bisa mengakibatkan harga yang mahal bagi Ukraina.
Peskov mengatakan bahwa Putin berulang kali menyatakan kesediaannya untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin internasional, termasuk Trump.
Dialog untuk Penyelesaian Masalah
“Tidak ada syarat yang diperlukan untuk ini, (hanya) keinginan bersama dan kemauan politik untuk melakukan dialog dan menyelesaikan masalah yang ada melalui dialog yang diperlukan,” katanya.
“Kami melihat bahwa Tuan Trump juga menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan masalah melalui dialog, kami menyambut baik hal ini.”
Peskov mengatakan bahwa belum ada rencana khusus untuk pertemuan tersebut, tetapi Rusia sedang berupaya dengan asumsi bahwa kedua belah pihak terbuka untuk itu. “Tampaknya, setelah Trump memasuki Ruang Oval, akan ada beberapa langkah maju.”
Solusi untuk Perang Rusia-Ukraina
Trump mengatakan pada Kamis, “Presiden Putin ingin bertemu. Dia telah mengatakannya secara terbuka, dan kita harus mengakhiri perang itu. Itu adalah kekacauan yang berdarah.”
Para penasihat Trump telah melontarkan usulan untuk mengakhiri perang yang secara efektif akan menyerahkan sebagian besar negara itu kepada Rusia di masa mendatang.
Posisi Rusia dan Ukraina
Peskov mengatakan bahwa posisi Rusia tetap konsisten seperti yang disampaikan Putin pada Juni lalu. Putin menyatakan bahwa Rusia bersedia mengakhiri perang jika Ukraina melepaskan ambisi keanggotaan NATO-nya dan menarik diri sepenuhnya dari empat wilayah yang sebagian dikuasai Rusia dan diklaim sebagai wilayahnya sendiri.
Kyiv menolaknya karena dianggap sebagai bentuk penyerahan.
Kritik terhadap Pemerintahan Biden
Sambil berbicara positif tentang Trump, Peskov mengkritisi Presiden Joe Biden yang akan segera berakhir jabatannya.
Ia mengatakan pemerintahan Biden, dalam 10 hari terakhirnya, “bermaksud untuk terus melakukan segala cara untuk melanjutkan perang,” termasuk kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia.
“Kami menyadari bahwa pemerintahan tersebut tentu akan berusaha meninggalkan warisan yang paling memberatkan dalam hubungan bilateral bagi Trump yang akan datang dan para pengikutnya,” kata Peskov. [ah/ft]