Dampak Boikot Terhadap Unilever
Unilever, perusahaan multinasional terkemuka, telah menjadi sorotan negara-negara mayoritas Muslim karena dianggap mendukung serangan militer Israel di Gaza melalui aktivitas bisnisnya. Kritik yang terus meningkat terhadap Unilever telah berdampak signifikan pada pangsa pasar perusahaan tersebut.
Turunnya Pangsa Pasar di Indonesia
Pada Oktober lalu, Unilever melaporkan penurunan pangsa pasar mereka di Indonesia menjadi 34,9 persen pada kuartal ketiga 2024, dari 38,5 persen pada tahun sebelumnya. Meskipun Unilever memiliki merek-merek terkenal seperti Axe, Cornetto, dan Royco, perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam meningkatkan pangsa pasar selama hampir satu dekade terakhir. Konsumen mulai beralih ke merek lokal yang lebih terjangkau, menyebabkan penurunan penjualan Unilever.
Dampak Boikot Terhadap Penjualan
Unilever baru-baru ini mengakui bahwa boikot yang dilakukan terhadap produk-produk mereka telah berdampak signifikan pada penjualan. Kantor berita Reuters meninjau aplikasi global bernama “No Thanks” yang dikembangkan oleh BashSquare, seorang pengembang pro-Palestina. Aplikasi ini memungkinkan konsumen di berbagai negara untuk memindai kode batang produk Unilever dan mendapatkan rekomendasi apakah produk tersebut sebaiknya dibeli atau tidak berdasarkan sikap perusahaan terhadap konflik di Gaza.
Aplikasi “No Thanks”
Aplikasi “No Thanks” diklaim memiliki 7 juta pengguna global, menurut halaman akun Instagramnya. Para konsumen dapat menggunakan aplikasi ini untuk membuat keputusan pembelian yang lebih sadar dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut. Dengan adanya aplikasi ini, konsumen memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan kepada perusahaan-perusahaan besar seperti Unilever tentang pentingnya mendukung perdamaian dan keadilan.
Dorongan Untuk Boikot
Dorongan untuk memboikot produk Unilever terus meningkat di berbagai negara sebagai bentuk protes terhadap dukungan yang dianggap diberikan perusahaan terhadap konflik di Gaza. Konsumen semakin sadar akan pentingnya memilih produk dari perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan keyakinan mereka.
Dukungan Terhadap Palestina
Boikot terhadap Unilever juga menjadi bagian dari gerakan solidaritas global terhadap rakyat Palestina yang terus mengalami penderitaan akibat konflik yang berkepanjangan. Konsumen di seluruh dunia mulai menyadari bahwa keputusan pembelian mereka dapat menjadi suara yang didengar oleh perusahaan-perusahaan besar.
Penutup
Dampak boikot terhadap Unilever telah menjadi perhatian utama dalam diskusi tentang hubungan antara bisnis dan konflik politik. Konsumen memiliki kekuatan untuk mempengaruhi praktik perusahaan melalui keputusan pembelian mereka. Perusahaan seperti Unilever diingatkan akan tanggung jawab sosialnya dan pentingnya berada di jalur yang mendukung perdamaian dan keadilan.